Pengalaman Mistis Saat Pendakian Gunung Gede, Yakin Mau Baca?
Dear Ibu Mertua, Sama dengan Dirimu yang Ingin Anaknya Diperlakukan dengan Baik, Begitu Pula Ibuku.
Tulisan ini didedikasikan untuk semua anak Perempuan yang sekarang sedang menjalani jabatan multiperan salah satunya menjadi "menantu" dari seorang "mertua".
...
Hai Ibu, apakabar? Ini aku, menantumu. Anak Perempuan asing yang tiba-tiba masuk dalam keluarga besarmu dan mau tidak mau engkau harus menerimaku. Sebab, anak laki-lakimu telah memilihku untuk menjadi pendamping hidupnya.
Pagi ini cukup mendung, ketika aku hendak pergi ke kantor menggunakan ojeg karena anak laki-lakimu kesiangan sehingga tak sempat mengantarkan aku. Gak apa-apa Bu, aku gak berani membangunkannya khawatir dia marah. Kalau dia marah aku takut ada kata-kata menyakitkan sehingga aku membawa luka ke tempat kerja.
Bu, aku adalah Perempuan yang dinikahi oleh anak laki-lakimu. Yang dengan gagah perkasa menemui Bapakku dan meminta restu untuk menikahiku, Bapakku? Ya, Bapak merestui anakmu untuk menikahiku. Tentu dengan harapan agar anaknya berada ditangan yang tepat untuk melanjutkan usahanya dalam membahagiakanku.
Tenang Bu, aku tidak punya niatan sama sekali untuk mengambil perhatian anakmu darimu, tapi bukankah kita juga tahu bahwa setelah menikah, seorang laki-laki harus bertanggung jawab terhadap kehidupan anak dan istrinya.
Maaf Bu, tapi memang seharusnya perhatian dia terhadapmu tidak berubah meski sekarang sudah menyandang status Suami dan juga Ayah dari anak-anaknya. Jika berubah maka jangan langsung menyalahkanku, tapi silahkan bicara baik-baik kepada anak laki-lakimu. Berarti itu salah anakmu, bukan aku. Memang sulit Bu untuk menerima kesalahan anak sendiri dan lebih mudah untuk menyalahkan anak orang lain. Tapi, semoga Tuhan selalu memberikan Ibu kebijaksanaan yang tiada terbatas.
Lagipula Bu aku tidak akan berkompetisi denganmu, karena itu bukan tugasku. Dari menikah dengan anakmu, tugasku adalah berbakti kepadanya, menjadi Istri terbaik, maka jika engkau menyayangi anak laki-lakimu bantulah dia agar menjadi Suami yang baik dengan tidak harus dihadapkan pada pilihan Ibunya atau Istrinya. Jika ingin membantunya, maka buatlah agar anak laki-lakimu layak untuk dihormati sebagai Kepala Rumah Tangga oleh anak dan Istrinya karena memang dia layak dihormati dengan jabatan tersebut.
Seringkali dia memilih diam karena kebingungan, dan karena tak tega akupun memilih mengalah karena tentu tidak tega melihat dia murung seharian karena kebingungan. Apa yang aku rasakan? Sedih Bu. Aku berjuang sendiri untuk pulih dari luka tanpa ada orang yang membela. Aku ingin bercerita pada Ibu dan Bapakku, tapi aku tak ingin wajah Suamiku buruk dimata orangtuaku. Maka kutelan semua luka, meski tiada yang sadar.
Sering kali aku bersandar pada tembok sambil menarik nafas dalam-dalam. Rasanya ingin bicara, mengeluarkan unek-unek yang menjadi penyakit dalam hati ini, tapi selalu aku batalkan. Belum bicara saja aku sudah menerima umpatan dari anak laki-lakimu. Jadi Bu, lihat dia itu membela engkau, seperti yang engkau inginkan. Tak perlu engkau cemburu padaku. Daripada membela aku, dia lebih memilih diam tidak bicara apa-apa.
Lalu, bagaimana dengan kecewa yang aku rasakan? Asal Ibu tahu, aku telan sendiri. Berupaya agar aku tidak mengeluarkan kata-kata yang menyakiti. Dan lagi-lagi aku mengalah, diam, dan kucoba sibukkan diri dengan bermain bersama anak-anak.
Oya, aku diajari oleh Ibuku untuk diam ketika diajak berdebat, karena kata Ibuku tidak baik mendebat orangtua, maka kulakukan itu, meski hatiku gemetar menahan rasa kesal akibat perbedaan dan aku cenderung disalahkan. Tapi, sebenarnya aku menghindari perdebatan karena aku khawatir ada perkataan yang menyakiti.
Tapi Bu, jika suatu saat ada kalimat terlontar dari mulutku, semata-mata itu adalah wujud pembelaan yang aku lakukan. Sebab, sebagai manusia aku pun berhak untuk memperjuangkan diriku. Ketika tidak ada yang membela, maka aku sendiri yang harus membela diriku sendiri.
Sekali lagi, jika suatu saat ada kalimat yang terlontar dari mulutku, bukan berarti aku tidak menghargaimu dan ingin menyakitimu. Mana mungkin aku hendak melukai hati sesama Perempuan, apalagi Perempuan itu adalah yang bertaruh nyawa melahirkan Suamiku ke dunia ini. Ya bu, aku paham perjuangan seorang Perempuan untuk melahirkan anaknya.
Tapi, Bu begini saja, aku memaafkan setiap perilaku dan kata-kata darimu, dan engkau maafkan aku. Memang tidak sederhana, sebab rasa kesal ini melibatkan perasaan yang dalam. Aku adalah orang yang pandai menyimpan termasuk luka dan rasa kecewa. Butuh waktu yang lama bagiku untuk pulih, yaa sangat lama, tapi akan aku usahakan.
Dan jika sesekali aku berbicara karena perbedaan pendapat antara kita, maka belajarlah untuk menerima, jangan menutup diri dan malah menyalahkan. Mari sama-sama memperbaiki, saling mengintrospeksi dan jangan berlindung dalam kalimat, "Ya aku memang begini,".
Aku perlu ingatkan bahwa aku adalah anak perempuan yang dilahirkan dengan perjuangan bertaruh nyawa oleh Ibuku. Yang dirawat dan dikasih makan dengan makanan terbaik oleh nafkah dari Bapakku. Yang disekolahkan dengan harapan-harapan baik dari orangtuaku agar aku kelak menjadi manusia yang menjadi "berkah" bagi banyak orang, termasuk anakmu.
Jadi Bu, sama dengan dirimu yang ingin anaknya diperlakukan dengan baik, begitu pula Ibu Bapakku.
...
Banyak sekali teman yang bercerita tentang hubungan dia dengan mertua perempuannya. Memang banyak luka, memang banyak tangis, memang banyak kecewa. Tapi, semoga tulisan ini bisa sampai ke banyak orang agar kita saling mengintrospeksi diri dalam hubungan yang "sensitif" antara menantu perempuan dan mertua perempuan.
Surat untuk Adik Laki-Lakiku, dari Kakak Perempuanmu yang Banyak Kurangnya.
Adikku sudah besar!
Dik, saat aku menulis ini untukmu, mungkin kamu sedang sibuk mengerjakan pekerjaan kantormu. Katamu, kamu sudah besar dan dewasa sekarang, permasalahan tak hanya soal minta uang buat jajan.
Gimana Dik dunia orang dewasa? Apa yang berbeda dengan dunia masa kecilmu? Pasti beda ya ? Ya memang benar! Dunia orang dewasa banyak kejutan tapi gak ada sekolahnya. Kadang-kadang kita dipaksa belajar otodidak tanpa pertanyaan siap atau tidak.
Banyak yang berubah ya Dik?
Sawah depan rumah yang dulu sering dipakai bermain bola sekarang sudah mulai dibangun rumah-rumah warga. Selokan yang dulu tempat kita mencari ikan, sekarang dipenuhi sampah dan warnanya cokelat tidak karuan.
Tapi tidak dengan status kita, Dik. Kamu adalah adik laki-lakiku yang sampai kapanpun akan tetap menjadi adik laki-lakiku, dan aku adalah kakak perempuanmu yang sampai kapanpun akan jadi kakak perempuanmu.
Baik dan buruk, ikatan kita tidak akan terpisah sampai kapan pun. Sebab, dalam tubuh kita mengalir darah yang sama, yang sampai kapan pun tidak akan pernah menjadi berbeda.
Hari ini kamu telah tubuh dewasa menjadi seorang Pria. Yang dulu bisa aku suruh ini itu, sekarang sudah bisa memutuskan mana yang ingin kamu lakukan, mana yang tidak. Mana yang bermanfaat buat kamu, dan mana yang tidak. Bahkan terkadang untuk beberapa hal, kamu jauh lebih dewasa menyikapi dari pada aku.
Aku cenderung gampang galau, tapi kamu masih bisa berpikir tenang. Bahkan beberapa hal tentang "uang" kamu sering menceramahiku. Katamu, "mengejar uang gak akan ada ujungnya". Memang benar, tapi gak punya uang pusing juga tau!
Pagi ini, aku ingin menuliskan sebuah surat untukmu. Tak banyak, tapi semoga apa yang menjadi pesanku untukmu menjadi kalimat-kalimat jitu kelak ketika kamu menjadi seorang Suami.
...
Dik, kelak kamu akan mengucapkan ijab qabul di depan Bapaknya atau Wali dari anak perempuan yang kamu cintai. Saat itu, mungkin aku akan jadi orang yang akan menitikkan air mata paling banyak tanda bahagia bercampur haru.
Ah, membayangkan nya saja membuatku tersenyum sekarang, apalagi kelak saat menyaksikannya. Pasalnya, aku teringat saat kamu masih bisa kugendong dulu. Pernah suatu ketika ada orang-orang yang membully-mu, dan aku adalah orang pertama yang mengejar mereka dan berteriak, "Jangan ganggu adikku,".
Dik, perempuan yang kelak menjadi pendamping hidupmu adalah dia yang dibesarkan dengan cara terbaik oleh Ibu Bapaknya. Yang dilahirkan kedunia ini dengan pengorbanan bertaruh nyawa Ibunya dan diberi makan hasil mencari nafkah Bapaknya. Tentu Dik, Bapaknya akan memberikan makanan terbaik yang dia bisa beli untuk anak-anaknya.
Begitupula Ibunya, yang setiap hari menyuapinya, mendidiknya dan merawatnya dengan sangat baik dan penuh cinta. Tentu Dik, ketika dia datang ke keluarga kita harus kita sambut dengan sambutan paling hangat yang kita bisa. Kita harus mengupayakan cara-cara terbaik agar dia nyaman berbaur dan menyatu menjadi bagian dari keluarga kita.
Ingat Dik, saat menikah mungkin kamu adalah satu-satunya pelindung dia yang dia harapkan bisa melindungi dia setiap saat. Sebab, Bapaknya yang bisa melindunginya tak bisa lagi dia ajak ke rumah tempat dimana kalian akan tinggal. Maka, lindungilah dengan cara-cara terbaik Dik. Upayakan perlindungan untuknya dan jangan biarkan dia meneteskan air mata karena kamu tidak bisa melindunginya.
Kelak, jika dia berbeda pendapat dengan Ibu tentang pengasuhan anakmu, maka kamu harus mendengarkan keduanya, bukan membela salah satu. Kamu harus berani menegur yang salah, sekalipun jika Ibu kita yang salah. Tentunya, kamu harus menegur Ibu dengan cara yang paling lembut, sebab bagaimana pun Ibu adalah yang melahirkan kamu ke dunia ini. Begitu pula ketika Istrimu yang bersalah, maka kamu harus menegurnya dengan cara yang paling lembut, jika ada carilah cara yang tidak membuatnya sakit hati.
Tapi, aku selalu berdoa Dik, semoga Istrimu adalah Istri yang baik terhadap keluarga kita. Yang menganggap kita adalah sebuah keluarga dan menjadikan pelukan Ibu seperti rumahnya juga. Dan kita pun harus memperlakukan dengan sangat baik, sama halnya seperti aku padamu dan juga ibu padamu. Jika Ibu kita khilaf beberapa waktu, maka tugasmu untuk mengingatkan.
Kelak, aku ingin jadi ipar yang menyenangkan untuk istrimu. Yang tidak kuanggap sebagai ipar tapi adik kandung sendiri. Karena, dengan dia adik kecilku akan menghabiskan waktunya dan tentu dia adalah orang yang kelak akan menjaga dan merawat dirimu ketika tua nanti.
Dik, kutitip, tolong berjanji padaku bahwa kamu akan menjaganya dari hal-hal yang membuatnya terluka. Dari segala sesuatu yang membuatnya kecewa, pun dari segala sesuatu yang membuatnya menangis. Jangan sampai dia menangis sendirian sedang kamu tidak tahu apa yang dia tangisi.
Jika terbesit hati untuk menyakiti, maka bayangkalah diriku, seorang Perempuan yang juga mendedikasikan hidup untuk menjadi Istri dari seorang laki-laki yang juga awalnya asing di keluarga kita, tentu kamu ingin aku diperlakukan sangat baik olehnya, maka Dik, perlakukan kelak Istrimu dengan cara terbaikmu.
Istrimu akan jadi Ibu dari anak-anakmu. Bagaimana anak-anakmu memperlakukan Istrinya, tergantung dari kamu memperlakukan Ibunya. Berbaik-baiklah padanya Dik. Jangan sampai ada tetesan air mata kesakitan maupun kecewa yang turun dari pelupuk matanya.
Jadilah Suami yang memang layak dihormati sebagai Suami, bukan karena kewajiban seorang Istri berbakti pada Suami. Jangan berlindung dibalik tameng apapun untuk menjadi Suami yang dihormati, tapi buktikan karena engkau memang layak menjadi Suami yang ditaati.
Review Dokter Anak di Jakarta Utara dr. Isabella Riandani, SpA, Check It Out Guys!
Pengalaman Melahirkan dengan Metode ERACS, Gimana Sih? Check It Out !
Kenapa Penting Sekali Menemani Ibu yang Baru Melahirkan?
Hi Ibu,
Tulisan ini aku dedikasikan untuk orang-orang yang barangkali belum paham betapa pentingnya Ibu yang baru melahirkan untuk ditemani.
Seorang Istri berbicara pada Suaminya, "Apakah sodara-sodaramu sudah mengetahui kalau aku sudah melahirkan?" lalu sang Suami menjawab, " Sudah, kenapa memangnya?", sang Istri kembali menjawab, " Kok tidak ada yang nengok?". Sang Suami terdiam, barangkali memang apa yang dikatakan oleh Istrinya adalah sebuah kebenaran. Bahwa tidak ada Sodaranya yang menengok Istrinya setelah melahirkan.
Sebenarnya, perkara tengok menengok bukan hal yang penting. Tapi, kalau kita melihat budaya di Desa dimana ketika ada yang melahirkan, Sodara dan juga tetangga berbondong-bondong untuk menengok. Bahkan, malam harinya terkadang mereka menginap agar sang Ibu yang baru melahirkan tidak merasa kesepian. Mungkin, inilah kenapa di Desa jarang ada baby blues kali ya? Hehe.
Setelah melahirkan baik sesar maupun normal, seorang perempuan tetap membutuhkan orang lain untuk membantunya. Namun, tidak semua memiliki orang terdekat yang peka untuk memberikan bantuan tanpa diminta. Sehingga, mereka melakukannya sendirian. Mulai dari malamnya begadang, paginya beberes rumah, menyiapkan makanan, mencuci baju, dan sebagainya. Hingga sebenarnya mereka merasa lelah, namun tidak dirasa dan menumpuk pada akhirnya burnout.
Apalagi, bagi mereka yang baru pertama kali memiliki bayi. Proses adaptasi dari sendiri menjadi seorang Ibu butuh perjuangan yang tidak main-main. Tak jarang bahkan pada akhirnya mereka merasakan apa itu baby blues yang sangat menyiksa. Sayangnya, tidak semua paham fenomena baby blues ini dan menganggap bahwa hal tersebut adalah bukti bahwa si perempuan tidak cukup kuat, katanya. Padahal, baby blues itu nyata!
Disinilah sebenarnya letak pentingnya kenapa seorang Ibu yang baru melahirkan perlu ditemani. Dia pasti akan dituntut untuk segera memberikan ASI pada anaknya. Sementara, jika dia sendirian siapa yang akan memasak? Siapa yang akan menyiapkan makanan? Sementara, cuti suami hanya 3 hari, sisanya dia harus berjuang sendiri. Belum kalau dia juga punya anak yang pertama, tentu pasti yang menjadi prioritas seorang Ibu adalah anak-anaknya, dan dia lupa untuk memperhatikan dirinya sendiri.
Maka, penting bagi kita jika memiliki anak, menantu, kakak, adik yang baru melahirkan hendaklah bantu tanpa harus diminta. Temanilah dia ditempat yang membuat dia nyaman, jangan paksa dia untuk berusaha nyaman ditempat kita, sebab kondisinya tentu masih labil, bisa saja dia semakin stress dan bisa berpengaruh pada produksi ASInya.
Sebagai seorang Suami, hendaklah peka dengan gelagat sang Istri. Tentu, tidak semua Istri memiliki keberanian untuk mengutarakan pendapat yang membuatnya gelisah, disanalah letak Suami untuk pro aktif. Hendaklah meminta bantuan sang Ibu untuk menemani Istrinya dirumahnya agar ada teman.
Tugas yang "menemani" sebenarnya sederhana, dia bisa membantu si Ibu menenangkan si kecil ketika Ibu ingin makan dan si kecil rewel, itu saja. Tapi memang ada beberapa orang yang merasa kalau ada "teman" itu ada teman untuk ngobrol jadi tidak ada waktu untuk melamun yang akhirnya bisa membuat baby blues.
Menurutku, dukungan dari orang-orang terdekat sangatlah penting bagi Ibu yang baru melahirkan. Sebab, kondisi Ibu yang baru melahirkan tentu tidak stabil dan masih membutuhkan bantuan. Dukungan ini tentunya akan membantu si Ibu agar terhindar dari baby blues. Meski dia terkena baby blues pun dia tidak merasa sendirian sehingga terhindar dari hal-hal negatif.
Hal yang bisa kita lakukan adalah mencoba untuk membantu, namun kita bisa tanya dulu karena pada beberapa orang ada juga yang memilih untuk sendirian daripada ditemani oleh orang lain. Khawatirnya malah membuat ketidaknyamanan. Tapi, menurutku kalau baru melahirkan kayaknya kita emang masih butuh bantuan. Apalagi kan malemnya pasti kita begadang menyusui si kecil.
Review Konsultasi Kehamilan sama dr. Febriansyah Darus, Sp.OG (K) di Brawijaya Saharjo
Untuk Para Suami, Jika Sebelum Menikah Engkau Adalah Seorang Pangeran
Tulisan ini, aku dedikasikan untuk para Suami dan Bapak keren diseluruh dunia. Tidak ada maksud menggurui tapi lebih kepada ajakan bekerja sama menciptakan keharmonisan dalam rumah tangga. Sebelumnya, terimakasih yaa atas setiap tetes keringat yang sudah engkau berikan untuk keluarga kecilmu.
Untuk para Suami, jika sebelum menikah engkau adalah seorang pangeran, maka setelah menikah engkau perlu tahu bahwa rumah tangga adalah soal kerja sama antara aku dan dirimu. Antara dua orang asing yang dipertemukan, lalu memutuskan untuk tinggal dalam satu atap dalam ikatan pernikahan.
Tentu, yang namanya kerja sama artinya dua-duanya terlibat dalam semua proses yang ada dalam rumah tangga. Tidak ada perihal hanya satu orang yang bahagia, atau satu orang yang sedih. Jika bahagia, maka harus dibagi bersama. Jika bersedih pun, harus dibagi bersama. Begitu konsep dalam kerja sama yang kita ketahui, jika berbeda silahkan berpendapat.
Mungkin dulu, engkau dimanja sedemikian rupa oleh orangtuamu. Bahkan tidak dibiarkan untuk menyentuh piring kotor di westafel padahal bekas makan sendiri, tapi ketahuilah setelah menikah hal itu akan berbeda. Bisa jadi istrimu sedang mengurus anakmu, maka tidak ada salahnya jika engkau membantunya mencuci piring kotor bekas makan.
Mungkin dulu, engkau tidak pernah merasakan lelah karena ingin apapun selalu sudah tersaji dimeja makan, maka sekarang jelas berbeda. Jika istrimu tak sempat memasak karena baru pulang kerja, belikanlah makan diluar atau yang lebih simpel sudah ada ojek online yang bisa membantumu membeli makanan. Lebih simpel dan tentunya meringankan tugas istrimu.
Mungkin dulu, engkau tidak pernah terkena sinar matahari karena tak biasa keluar rumah, segala yang engkau butuhkan sudah ada dirumahmu yang megah. Tapi, setelah menikah mau tak mau engkau harus mulai bersahabat dengan kondisi tersebut. Rasa lelah pasti ada, tapi itu adalah jalan mengumpulkan pahala.
Setelah menikah tentu hidupmu banyak yang berubah. Biasanya mau main HP seharian tak ada yang melarang, kini ada sosok cerewet yang tak akan berhenti bicara agar engkau menyimpan HP mu da bermain dengan anakmu. Tenang, jangan malah emosi tapi ikutilah mau dia toh bermain dengan anak adalah hal yang menyenangkan bukan?
Untuk para suami, jika sebelum menikah engkau adalah seorang pangeran maka pahamilah bahwa kita sedang membangun kerajaan kita sendiri sekarang. Engkau bukan seorang pangeran lagi, tapi seorang Raja yang harus bertanggung jawab atas istana beserta isinya. Tentunya, kerajaan yang akan mencapai masa kejayaan jika dipimpin oleh Raja yang bijaksana, bukan oleh sosok Raja yang doyan main HP sambil rebahan tanpa pergerakan.
Review Yordanian Sea Salt Shampoo & Conditioner by Scarlett, Check it Out Guys!
Varian pertama adalah Yordanian Sea Salt Shampoo dengan wangi Magnolia. Jadi, pertama kali aku buka tutupnya aku udah kepincut sama wangi dari shampoo ini. Dan kalian tahu? Wanginya itu tahan lama banget so jadi bikin seger loh.
Lalu, gimana cara makenya? Ini
juga gampang banget, jadi setelah kalian keramas, tuangkan Yordanian Sea Salt
Conditioner secukupnya ke batang rambut, lalu ratakan hingga ujung rambut, oya,
kalau ini hindari pemakaian di akar atau kulit rambut ya, nah setelah
diaplikasikan sampai ujung rambut diamkan beberapa menit, lalu selanjutnya
kalian tinggal bilas deh sampai bersih. Cobain deh, wanginya sumpah bikin seger
banget loh guys.
Bicara soal kandungan Sea Salt
yang ada dalam Shampoo maupun Conditioner tentunya kita tahu dong kalau Sea Salt
ini bisa menyerap keringat berlebih pada kulit kelapa, membantu mengatasi
penumpukan kotoran yang melekat di kulit kepala, serta membantu membuka kutikel
rambut sehingga perawatan selanjutnya akan menyerap lebih baik.
Nah, lalu biasanya sih suka ada
yang nanya, eh kalau ibu hamil boleh pake gak? Boleh banget dong, produk ini
bisa digunakan oleh Ibu hamil ya. Apalagi biasanya kan kalau lagi hamil kita
suka pengen yang seger-seger tuh, nah wangi dari Shampoo dan Conditioner ini
bener-bener bikin mood bagus seharian.
Kalau manfaatnya, gak bisa
diragukan deh, mulai dari mengontrol kadar minyak pada kulit kepala,
membersihkan kulit kepala, menguatkan akar rambut, memberikan volume pada
rambut, mencegah rambut rontok dan bercabang, menyehatkan folikel rambut dan
kulit kepala, serta membuat rambut lebih berkilau. So, menurut aku produk ini
worth it banget buat kalian beli, udah gitu harganya murah banget cuam 75 ribu
aja.
Setelah aku pakai secara rutin,
aku merasakan rambutku lebih sehat tentunya dan juga mudah diatur banget.
Ditambah kalau misalnya lagi bercermin rambutku tuh jadi lebih berkilau. So,
aku rekomendasiin kalian buat coba produk dari Scarlett ini. Dan kalian harus
tahu, kalau produk Scarlett itu No Tested Animal ya guys dan tentunya sudah
terdaftar di BPOM. So, aman untuk kita pakai.
Hal yang Harus Kamu Siapkan Sebelum Memutuskan untuk Resign
Lingkungan kerja toxic? Punya atasan gak develop kita as a team? Gak punya teman? Kerjaan overload? Tunggu! Jangan buru-buru RESIGN guys! Lelah boleh, kesel boleh, tapi menentukan keputusan jangan pas lagi emosi.
Kalau sekarang kamu lagi berada di fase capek banget ngadepin atasan yang merasa memiliki diri kamu seutuhnya (wkwk), bahkan di weekend pun kamu tetap jadi "milik" dia, tunggu, tarik nafas dulu, jangan langsung ajukan RESIGN!
Emang gak boleh ya kalau RESIGN? Oh jelas boleh banget! Tapi, sebelum kalian memutuskan untuk RESIGN dari tempat kerja sekarang, kalian sudah harus merencanakannya dengan baik. Artinya, kalian sudah mempersiapkan RESIGN kalian. Well prepared is amazing, guys!
Gue pernah denger kalimat gini, kalau ketika kita selesai mengambil keputusan perasaan kita lebih 'enteng' / bahagia / 'ngemplong' berarti keputusan kita udah bener. Ini katanya yah, tapi sejauh ini yang gue rasain sih emang begitu ya. Nah, implementasinya ke setiap orang gue yakin beda-beda sih. Tapi, poin yang pengen gue share adalah 'JANGAN MENGAMBIL KEPUTUSAN SECARA GEGABAH'.
Nah, lalu apa aja sih yang harus dipersiapkan ketika kamu mau RESIGN? Gue akan sharing based on pengalaman gue resign dari Perusahaan pertama gue yah. So, simak baik-baik semoga informasi ini berguna buat kalian.
Tanyakan Pada Hati Alasan Resign Apa?
Sebelum kamu ketok palu untuk resign, ada baiknya kamu merenungkan sebenarnya apa sih yang menjadi alasan kamu resign? Kenapa hal ini perlu dilakukan karena khawatir jika keputusan kamu itu adalah hasil dari emosi sesaat.
Misal, karena abis dimarahin sama atasan, lalu kesal dan akhirnya besoknya resign. Atau karena berantem sama rekan kerja males ketemu lalu besoknya kamu resign. Maksud gue jangan sampai alasan resign kamu adalah alasan sepele.
Ada beberapa alasan kuat yang bisa menjadi pertimbangan kamu untuk resign, seperti :
- Jenjang karir tidak jelas sehingga karir kamu stagnan disatu posisi.
- Tidak ada program developing yang jelas sehingga secara kapabilitas tidak ada perkembangan.
- Mendapatkan pekerjaan baru yang lebih baik, baik dari segi sallary ataupun hal lainnya.
- Ingin fokus untuk merawat anak dan suami.
Bicarakan dengan Suami / Orang Tua tentang Keputusan Resign
Jika saat ini kamu masih single, maka keputusan kamu untuk resign bisa dibicarakan dengan orangtua. Dengarkan nasihat mereka untuk mendapatkan insight-insight baru karena bagaimanapun orang kita lebih dulu melewati asam garam kehidupan.
Jika kamu sudah menikah, tentu yang harus diajak berdiskusi adalah suami kamu. Karena hal ini akan berpengaruh kepada keuangan keluarga kalian.
Punya Dana Tabungan Minimal 6 kali Gaji
Ketika kamu resign tentu "satu keran" pendapatan kamu akan tertutup. Artinya, kamu harus prepare sebelumnya untuk menabung agar dapat minimal 6 kali gaji kamu per bulan. Ini beda dengan dana darurat ya. Jangan pakai dana darurat untuk memenuhi hal ini. Lebih baik lagi kamu sudah punya 10 kali dari gaji kamu sekarang, karena hal ini akan
Kalau Bisa Udah Dapat Kerjaan Baru
Kalau ini tergantung, kamu memang resign karena mencari yang baru atau resign untuk istirahat dulu. Tentunya kalau kamu memang resign karena ingin dapat pekerjaan baru yang lebih baik, alangkah lebih baiknya kalau udah dapet kerjaan dulu, baru pengajuan resign. Memang, dilemanya kadang-kadang ada Perusahaan yang memiliki aturan harus resign minimal berapa hari, sementara Perusahaan baru biasanya minta cepat.
Tapi intinya kalau udah jodoh gak akan kemana. Hehe.
Doa Sama Tuhan
Menurut gue, ini hal yang paling penting ketika kamu akan mengambil keputusan. Doa yang khusyu minta petunjuk agar diberikan yang terbaik. Karena terkadang, baik menurut kita belum tentu baik menurut Tuhan.
Itulah yang harus kamu persiapkan ketika memutuskan akan resign berdasarkan pengalaman yang udah gue lewatin. Silahkan komen dipostingan ini
Review Shower Scrub New Variant by Scarlett yang Bikin Jatuh Cinta
Dokumentasi Pribadi |
Jadi, aku tuh emang udah
langganan banget pake produknya Scarlett nih guys, tiap kali ada produk baru
aku coba buat beli nih, seperti produk yang kali ini bakal aku review guys.
Penasaran gak? Check it out ya.
Oya, sebelumnya ini beneran
#reviewjujur ya, jadi aku emang coba dulu dan rasain dulu manfaat dari
produknya baru berani share ke kalian semua.
Seperti udah disinggung diatas,
jadi Scarlett itu udah ngeluarin produk shower scrub terbaru dimana variannya
itu ada Charming, Freshy, dan juga Jolly.
Jujur banget ya, pas pertama kali buka tutupnya wanginya itu bikin jatuh cinta banget loh. Asli enggak bohong. Nih aku jelasin satu-satu ya soal wanginya siapa tahu kalian bisa bayangin hihi.
Charming itu perpaduan aroma jasmine, saffron, Cedar Wood, dan Ambergis.
Dokumentasi Pribadi |
Freshy itu perpaduan aroma patchouli, Melon, English Pear, dan Freesia.
Dokumentasi Pribadi |
Jolly itu perpaduan aroma coffe,
jasmine, Cedar Wood, dan Vanilla.
Dokumentasi Pribadi |
Bicara soal manfaat yang aku
rasakan pas pake shower scrub dari Scarlett yaitu bisa angkat kotoran dikulit
secara optimal, pasalnya shower scrubnya ini mengandung butiran scrub yang
halus dan dijamin enggak bikin iritasi ya.
Selain itu, produk ini menurut
aku bisa mengembalikan kelembaban kulit dan tentunya mencerahkan kulit kita loh
guys.
Nah kandungan dari produk ini
adalah Glutathione. Glutathione ini berfungsi mencerahkan kulit, meratakan
warna kulit, meningkatkan kelembaban dan elastisitas kulit, memberikan
perlindungan dari radikal bebas, dan kandungan anti oksidannya bikin kulit kita
lebih kuat, sehat, dan lebih glowing.
Selain Glutathione, produk ini
juga mengandung Vitamin E nih guys. Kalau fungsi dari Vitamin E sendiri
tentunya mengurangi peradangan, membantu pembentukan kolagen, mempercepat
regenerasi kulit, mencegah kerusakan kulit, dan melindungi kulit dari kanker.
Dan yang terakhir, kandungan dari
produk ini adalah Collagen. Collagen sendiri berfungsi untuk meningkatkan
elastisitas kulit, meningkatkan kelembaban, memperlambat penuaan dan mengurangi
kerutan.
Oya, buat kalian yang khawatir
dan bertanya-tanya, “Kira-kira kulit yang kering bisa gak sih pake shower
scrubnya?” nah, Scarlett Shower Scrub dapat digunakan untuk semua jenis kulit
ya. Selain itu, produk ini juga aman untuk digunakan oleh Ibu hamil dan menyusui.
Cara penggunaannya gampang banget
guys, kayak biasa aja gunakan shower scrub ke seluruh tubuh secara merata
sambil digosok secara perlahan ya, lalu setelah itu tinggal dibilas deh sama
air bersih. Oya jangan khawatir juga karena produk ini bisa digunakan setiap
hari loh.
Informasi tambahan juga nih, di
rumah yang pake shower scrub Scarlett gak Cuma aku, tapi suami aku juga pake.
Dan approved banget menurut dia. Dan kata dia pun emang shower scrubnya
Scarlett ini beda dari yang lain, butiran scrubnya itu loh gak bikin sakit pas
digosok-gosok. Jadi emang worth it banget guys sumpah.
Nah, sekarang gimana sih caranya
kalau kalian mau order produk Scarlett? Caranya gampang banget guys, kalian
bisa order via WA 0877-0035-3000 atau langsung DM instagramnya @scarlett_whitening.
Oya satu lagi, kalian enggak perlu khawatir barang akan rusak ya karena produk akan dikasih
buble wrap untuk menjaga agar tetap aman selama diperjalanan.
Catatan : Gambar di edit dengan menggunakan aplikasi CANVA.