WORK-LIFE BALANCE, Agar Hidup Tetap "Hidup"



Work-life Balance adalah suatu keadaan di mana seseorang dapat mengatur dan membagi antara tanggung jawab pekerjaan, kehidupan keluarga dan tanggung jawab lainnya (Sumber : https://glints.com/). 

Istilah Work-life Balance semakin disuarakan saat ini, pasalnya menurut penelitian, sekitar 94% profesional di seluruh dunia menghabiskan 50 jam untuk bekerja setiap minggunya. Hal ini tentu sangat berbahaya, pasalnya as a human tentu kita juga butuh kegiatan lain selain bekerja. 

Istilah, "Hidup tak hanya berjarak antara gerbang rumah dan gerbang kantor" memang benar adanya. Lebih jauh, istilah tersebut menyatakan bahwa ada hal lain yang bisa kita lakukan selain bekerja untuk mencari uang. 

Disini, aku tidak mengajarkan untuk tidak serius dalam bekerja, tapi ingin menekankan bahwa hidup kita tidak hanya untuk bekerja. Jangan terlalu memforsir tubuh kita untuk terus bekerja setiap harinya tanpa batas. Hasilnya apa? Saking terlalu keras bekerja tak jarang beberapa dari kita tidak menghiraukan kondisi tubuh yang mengakibatkan jatuh sakit. Yang repot siapa? Tentu keluarga kita. 

Bekerjalah dengan cerdas, manage waktu dengan baik dan efektif, buat to do list akan kita tetep on track ketika jam kerja. Jika waktunya pulang, maka segeralah pulang dan berkumpulah dengan keluarga tercinta. Setelah sampai rumah, berjanjilah untuk menjadi Istri/Suami atau Ibu/Ayah seutuhnya untuk anak kita, jangan sampai waktu main bersamanya malah kita gunakan untuk mengerjakan pekerjaan kantor yang tiada habisnya. 

Menurutku, tidak ada salahnya ketika atasan meminta kita mengerjakan sesuatu di hari sabtu/minggu dan kita menolaknya, tapi sampaikan penolakan dengan cara yang baik. Pastikan setelahnya tidak menjadi masalah ya. 

Mengutip halaman hellosehat.com, dipaparkan 5 tanda peringatan kalau terlalu banyak bekerja menurut Malissa Clark, sebagai berikut : 
  • Tidak bisa menikmati waktu senggang atau hari libur, malah ada perasaan cemas dan merasa bersalah. 
  • Pekerjaan yang dikerjakan tidak selesai. 
  • Mata dan penglihatan terganggu. 
  • Keluhan dari keluarga terkait jadwal bekerja kamu. 
  • Menjadi orang paling terakhir yang berada di kantor. 


Guys, sudah saatnya mulai belajar untuk membagi waktu yang baik antara kehidupan di kantor dan kehidupan di luar kantor. Jangan merasa bersalah ketika tidak bisa 24 jam support pekerjaan di kantor, itu adalah sebuah kesalahan dan tidak wajar. Kita punya keluarga yang juga membutuhkan keberadaan kita di dekat mereka secara utuh. Hadirlah bersama mereka dan ciptakan momen-momen indah ya. 

Jangan sampai terlalu sibuk bekerja, lupa cara bernafas. Bisa mati! Hehe. 


 

No comments