 |
Edited by Canva |
Hi buibu. Selamat siang? Gimana kabarnya hari ini? Semoga dalam keadaan sehat & bahagia ya. Hari ini, saya mau sharing pengalaman lagi yah. Based on pengalaman sendiri ya, jadi mungkin diluar sana ada juga yang punya pengalaman yang berbeda :)
Mendekati lebaran, pasti banyak banget Ibu2 yang mulai sakit kepala, bukan karena soal pengeluaran yang bakal membengkak aja, tapi juga drama ART yang gak berkesudahan. Bener gak sih? Rasanya setiap hari ada aja cerita tentang ART ini, mulai dari ART yang gak ada inisiatif, ART yang susah diomongin, ART yang izin pulang tapi gak balik-balik dan gong-nya kemarin temen saya cerita kalau ART-nya kabur jam 3 pagi.
Untung-nya Mba saya yang sebelumnya ini emang sudah ngomong dari jauh-jauh hari kalau mau berhenti, berulang kali emang saya memastikan apakah dia serius atau enggak (berharapnya becanda kan hehe), tapi beliau sudah bulat tekadnya karena mau jaga anak adiknya yang kerja jadi TKW ke Arab Saudi.
Menghargai keputusan pas h-2 minggu menuju lebaran akhirnya saya mulai memutuskan mencari-cari ART. Puyeng? Buangetttttt! Angin segar datang dari Subang, kata Mamaku ada yang mau kerja katanya dan siap dengan gaji dan job desk yang udah dijelasin. Tenanglah diri ini buibu, tapi mendekati lebaran tiba-tiba dapat kabar kalau dia engga dikasih izin sama anaknya. Hahaha. Piye toh? Kirain ketika ngelamar udah dapet izin.
Tanpa pikir panjang, saya langsung coba tanya sana sini siapa tahu ada yang punya rekomendasi ART, tapi hasilnya masih nihil. Nyuruh sanak saudara untuk share postingan loker pun masih sama, hasilnya NIHIL! Lalu, salah satu teman menginformasikan untuk share loker lewat 'loker muslimah' namanya, karena dia juga berhasil dapat dari sana.
Sengaja ambil paket yang langsung hari itu juga diposting harapannya biar bisa segera dapat. Malam-nya mulai ada tuh yang kirim WA, agak serem juga karena orangnya maksa buat kerja dan minta dibolehin bawa anak yang usianya 2 tahun juga. Ybs telpon2 saya di jam 1 pagi, bayangkan? Dengan berat hati saya minta maaf bahwa belum bisa proses lebih lanjut.
Hampir dua hari-an ada aja yang WA, tapi ketika saya minta poto diri terbaru & KTP untuk memastikan identitas kebanyakan gak ada yang bisa kasih. Alasannya berbagai macam, mulai dari hilang, dibawa suami, dan sebagainya. Alhasil karena worry, udahlah kayaknya gak efektif cari lewat loker ini. Karena semacam rezeki-rezekian aja, sebelumnya gak ada filter apa-apa juga kan. Alhasil sampai tanggal 20-an masih nihil.
Tiba-tiba ketika saya posting loker ART di instagram, salah satu teman saya menginformasikan salah satu platform pencarian ART yang sudah dipakai temannya. Dia sendiri belum pernah pake, cuma emang katanya temannya dapat dari platform tersebut. Sebut saja, nama platformnya CICANA!
Akhirnya, setelah bergulat dengan banyak pertimbangan, aku memutuskan untuk menggunakan jasa CICANA. Nah, apa sih CICANA?
Cicana is a digital platform designed to simplify your search for qualified domestic workers, including housekeepers, babysitters, caregivers, live-in and live-out workers, and drivers—at reasonable prices. We make it easy for you to find trustworthy, hardworking, and reliable help for your home.
Cicana is a trademark of PT Cicana Indonesia Corp. Registered in the Directorate General of Intellectual Property under the Ministry of Law of the Republic of Indonesia. Registered in The Ministry of Investment and Downstream Industry of the Republic of Indonesia/BKPM. Verified and Certified in The Ministry of Manpower of the Republic of Indonesia.Since 2019, over 4,500 customers across Indonesia have placed their trust in Cicana, leading to the successful placement of more than 4,500 workers. Our commitment is to remain your dependable provider of household worker services.
Our vision is to be your first-choice platform when seeking domestic workers. We continuously innovate and digitize our processes, making it easier for you to find and hire qualified and reliable domestic workers.
Our core values—Trustworthy, Transparent, and Communicative—guide everything we do. We listen to your needs, understand your preferences, and ensure you find the perfect fit on the first try.
Itu versi dari web mereka yang bisa kalian akses di
https://cicana.co/about/. Singkatnya, mereka adalah
platform online yang bergerak dibidang jasa yang menyediakan pekerja seperti ART, b
aby sitter, care giver, inval, dan juga
driver. Kalau lebih enak ngebayangin-nya kayak
marketplace tapi buat cari pekerja.
Awalnya tahu darimana?
Awalnya dikasih tahu teman yang temannya pake jasa CICANA. Nah, saking canggihnya teknologi emang iklan CICANA ini terus muncul di instagram saya, mungkin karena sempat cari di google dengan keyword 'loker ART'.
Untuk saya yang sangat sat sit set ini, respon dari admin CICANA yang fast respon sangat membantu banget. Untuk saya yang sat sit set, suka banget sama respon admin CICANA yang fast respon. Karena kayak ngerti kekhawatiran takut gak ada ART wkwk. Jadi, yang fast respon kayak gini sangat membantu banget. Mereka juga menjelaskan dengan details terkait dengan informasi yang perlu diterima oleh customer.
Gimana cara daftar-nya?
Nah, setelah diskusi lewat WA, kita diarahkan untuk akses web-nya untuk membayar 'subcription', dimana setelah bayar ini kita punya akses dan diberikan informasi terkait para pekerja yang available. Informasi ini bisa kita akses sendiri di web-nya dan juga dikasih info lewat admin-nya kayak gambar dibawah ini. Kita juga bisa lihat di saluran WA mereka yang bisa buibu ikutin ya.
Atau kita bisa langsung akses web-nya di
https://cicana.co/readytowork/ ya, nanti tinggal pilih sesuai dengan jenis pekerja yang kita cari. Kalau aku cari ART & Momong anak, jadi aku pilih yang
housekeeper.
Sekitar 3 harian nyari-nyari disana, tiap kali ada
update coba untuk langsung lihat, tapi belum juga ada yang sreg. Lalu, munculah salah satu nama. Nah, sistem-nya kalau misalnya ada pekerja yang mau kita hubungi, kita klik aja link pekerja tersebut, nanti akan otomatis nge-
link ke admin WA Cicana, dan otomatis
request nomor HP pekerja. Kayak tampilan di bawah ini.
After itu, udah part kita nih buat interview calon pekerja. Nah, saya punya saran nih biar buibu gak wasting time interview banyak calon pekerja. Jadi, sebelum melakukan interview, ada baiknya buibu udah bikin job desc yang detail terkait dengan pekerjaan si calon pekerja nanti. Istilahnya, dia udah tahu di awal pahit-pahitnya terkait dengan pekerjaan. Meskipun gak ada jaminan akan bertahan lama/ enggak maksudnya ini salah satu ikhtiar biar pas pekerja datang dia kebingungan mau ngapain, ya gak sih? Plus juga menghindari pekerja tiba-tiba berhenti karena alasan perbedaan job desc yang diinfokan dengan yang aktual.
Jadi saya bikin draft di WA yang isinya ngejelasin detail pekerjaan dia nanti. Setelah melakukan perkenalan sama calon pekerjanya, saya izin untuk share dulu tuh terkait dengan draft nanti, lalu dikonfirmasi kalau dia setuju kita langsung interview, kalau dia gak setuju / gak minat udah selesai. Hal ini bisa memangkas proses menurutku, jadi kita gak usah capek-capek interview kalau udah gak minat dari awal.
Aku sempat request hampir 4 nomor calon pekerja. 1 orang memutuskan gak siap dengan pekerjaannya, 2 orang waktu itu belum sempat aku hubungi, dan 1 orang terakhir yang setelah aku jelasin job desc-nya di awal dia bilang berminat dan lanjut interview.
Apa aja yang harus ditanyain saat interview ART bakal aku bahas terpisah ya buibu. Disini aku menjelaskan pengalaman soal 'cari source' ART-nya aja dulu menggunakan platform ini.
Setelah melakukan interview, saya berikan waktu juga buat si pekerja mikir dulu. Qodarullah, saat itu si calon pekerja sudah setuju dengan pekerjaan dan gaji yang diberikan, jadi keputusan final-nya ada di saya. Saya bilangnya akan diskusi dulu dengan suami terkait keputusannya.
Nah, singkat cerita suami saya setuju dengan kandidat ini & proses setelahnya adalah konfirmasi ke pihak CICANA untuk proses selanjutnya. Kita akan dihubungi oleh bagian Complaint & Services untuk conference call 3 pihak, saya, CICANA, dan calon pekerja. Untuk jadwalnya kita dikasih pilihan ya, jadi tinggal pilih mana yang cocok.
Pada proses ini intinya tim CICANA akan mengkonfirmasi terkait dengan pekerjaan antara klien (saya) dan calon pekerja agar nantinya clear dan tidak ada yang missed. Menurutku sih part ini penting sekali ya, karena tim CICANA akan mengkonfirmasi beberapa pertanyaan kepada calon pekerja didepan calon majikan.
Jadwalnya sih cuma 10 menit, tapi kalau gak salah waktu itu sampai sekitar 30 menitan hehe. Oya, disini juga dibahas poin-poin yang akan dituangkan dalam Perjanjian Kerja. Semisal dari klien ada yang ingin ditambahkan, CICANA bisa mengakomodir itu selama yang kita ingin masukan itu belum diprovide dan memang possible untuk ditambahkan ya.
Pada proses ini juga ada part kita make sure terkait dengan keberangkatan calon pekerja di rumah. Sistem-nya, nanti calon pekerja akan dipesankan travel dari daerahnya yang door to door ya. Dan ongkos pekerja dari rumah ke calon majikan itu ditanggung sama calon majikan, dibayarkan bisa cash/transfer (sesuai dengan travelnya) pas calon pekerja udah sampai rumah.
Memang sih biaya travel yang door to door ini lebih mahal dibandingkan dengan kereta api/ bis. Tapi, kalau misalnya calon pekerjanya pemula mungkin lebih baik kita pesankan yang door to door aja biar kita juga gak ribet juga dan kita tinggal nunggu di rumah aja.
Jadi rencana-nya calon pekerja (saya sebut 'MBAK' ya disini) akan datang ke rumah ditanggal 5 April 2025. Saat itu sebenernya saya juga udah WA terus ybs biar ngabarin karena asalnya dari Jawa Tengah estimasi sampai di rumahku itu sekitar jam 8 pagi dihari setelahnya. Cuma, ada kejadian yang kurang smooth juga sih ehe, ternyata MBAK gak berangkat di jadwal tersebut karena si travel baru sampai rumah jam setengah 1.
Mbak juga ngabarin ke gue kalau ga berangkat karena udah kadung malem banget. Saya positif thinking-nya karena memang ada beberapa orang yang dia memang takut kalau perjalanan dimulai saat malam. Jadi yasudah, saya gak terlalu ambil pusing. Saya suruh Mbak-nya untuk koordinasi sama tim CICANA.
Di hari itu, saya dapat kabar untuk jam keberangkatan di jam 13.00 tanggal 6 April-nya. Udahlah tenang nih saya, berarti estimasi sampai sini sekitar malam. Tapi, pas jam 13.00 saya konfirmasi belum ada info juga nih dari tim CICANA. Eh, ternyata Mbak-nya info kalau travel-nya dibatalkan sama pihak travel secara mendadak.
Mulailah saya mengajukan komplain sama CICANA, tapi WA yang urus keberangkatan ini agak lama respon-nya jadi saya coba hubungi nomor admin general. Belum ada feedback sama sekali tuh, sementara saya uring-uringan karena besok kerja wkwk. Tapi, Mbak-nya ini menurut saya sangat kooperatif dan info progress-nya. Sampai dia bilang kalau mau pesen travel sendiri. Cuma karena di awal kan terkait keberangkatan di handle sama CICANA, saya minta Mbak-nya tetap koordinasi takutnya double.
Mbak-nya info kalau udah dapat travel & akan berangkat abis isya. Disana gue mastiin lagi, meskipun travel-nya sampai rumah jam 1 pagi tetap berangkat kan mbak? kata dia, iya buk saya berangkat. Tenanglah gue disana. Baru abis Mbak-nya info, dari CICANA juga info sih. Saya pikir mungkin karena klien yang dipegang banyak, jadi memang pas ada case diatas saya gak dapat fast respon.
Singkat cerita sekitar jam set 12 di hari Senin, mba ART saya datang. Karena emang sudah siang jadi saya suruh istirahat dulu aja, toh dia perjalanan hampir 12 jam dari rumahnya.
Nah kenapa sih akhirnya saya memutuskan lewat platform CICANA?
Jawabannya karena di CICANA ada semacam pre-interview yang dilakukan sama mereka & mereka pake BEI loh. Di lembar deskripsi pekerja juga diinformasikan rekomendasi hasil interview-nya. Maklum ya buibu, terbiasa dikerjaan sebagai HRD jadi memang menurut saya hal ini bisa jadi filter awal. Ya namanya juga usaha ya, apalagi ini kan nanti pegang anak saya, jadi tentunya saya ingin dapat pekerja yang terbaik dari yang terbaik.
Tapi balik lagi ya buibu sebenernya gak ada jaminan pasti. Kesempatan kita ya pas wawancara one on one kita bisa tanya secara detail. Buibu juga bisa cari media sosialnya & kalau saya memang cari nomor HP dia juga di get contact hehe.
Karena kita istilahnya order lewat platform ini, jadi ada semacam regulasi-regulasi yang udah di create sama CICANA yang tentunya sebenernya untuk 'menjaga' pekerja dan juga klien (alias calon majikannya). Nanti juga kita akan diberikan perjanjian kerja yang wajib ditandatangani oleh kedua belah pihak.
Poin-poin yang bisa aku share kalau lewat CICANA aku jelasin beberapa aja yah hehe. For more details kalian bisa langsung kepo-in aja di web-nya.
- Biaya admin-nya itu maksimal Rp.2.000.000 ya, saya gak tahu sih kalau diluaran sana pasarannya berapa, cuma memang pernah tanya beberapa 'penyalur' harganya masih di bawah ini, jadi menurut saya yang newbie ini 2 juta lumayan juga untuk biaya admin-nya. Tapi mungkin balik lagi ya, dengan jasa yang mereka tawarkan seperti apa.
- Mbak-nya wajib dikasih libur 1 hari dalam 1 bulan setelah bekerja 3 bulan. Teknis-nya nanti bisa didiskusikan dengan Mbak-nya pas udah sampe. Mau dipake atau diuangkan? Kalau diuangkan jadi 150 ribu.
- Pas gaji-an pertama majikan boleh tahan gaji sebesar 350.000 & akan diberikan sama pekerja setelah 3 bulan (barengan sama gaji-an bulan ketiga).
- Calon majikan boleh request untuk MCU si calon pekerjanya ya, ada regulasinya sih detailnya ada di web mereka. Kalau saya, kemarin cuma tanya aja sih, apakah ada riwayat seperti TBC atau penyakit menular lain-nya.
- Semisal pekerja pertama mengundurkan diri / kita gak cocok, kita bisa klaim garansi asalkan sebelum 2 bulan ya. Sayangnya klaim garansinya cuma bisa 1 kali aja. Ini yang menurutku kurang worth it lah dengan biaya admin 2 juta tapi kita cuma dapat garansi 1 kali pengganti. Tapi balik lagi ya, itu pendapatku.
Nah, sekarang saya mau lanjut nih ceritanya.
Akhirnya si Mbak ini mulai kerja nih, karena usianya baru 20 tahun dan pemula mungkin dia masih kagok kali ya. Tapi, saya akuin jempol dia itu emang sopan banget. Dan karena masih muda dia bisa main tuh sama anak-anak kayak nyambung aja gitu, terutama sama adek, karena adek itu sebenernya gampang banget buat kenal sama orang baru, kalau abang emang butuh waktu.
Anaknya super kalem dan juga lemah lembut, bahkan kalau ngomong suka kurang kedengeran hehe. Kalau dikasih tau dia dengerin dan juga kalau ada yang misal kurang tepat dia ada usaha buat memperbaiki. Dia cukup kooperatif juga ketika bekerja dan tentunya saya perhatiin bisa handle anak-anak.
Tenanglah kan diri saya ini, eh tiba-tiba disuatu sore dia datang ke saya dengan kondisi nangis. Infonya Ayahnya lagi sakit & kondisi 'sekarat'. Mendengar itu, saya kaget dong. Tapi, takutnya terjadi apa-apa saya persilahkan dia pulang jika mau pulang, kenapa? Ya kita gak tahu kan ya apa yang akan terjadi, nanti takutnya terjadi hal-hal yang kurang baik lalu dia menyesal & saya pun juga gak mau ambil resiko.
Sebenernya saya persilahkan dia jika mau jaga Ayahnya 1-2 minggu & saya akan tunggu konfirmasi dari dia pas sabtu depan (ada waktu 1 minggu buat dia mikir kan) apakah akan balik/enggak. Bagaimana pun saya tetap memperlakukan dia dengan sangat baik kan, jadi saya tawarkan pilihan itu. Tapi, melihat gelagatnya, dia udh bawa barang2 semuanya. Dan dia juga minta gaji yang sudah bisa dibayarkan.
Sebenernya, kalau ketentuan CICANA kita bisa nahan 350 ribu gaji awal & juga 200 ribu kalau ART izin pulang. Tapi, mana tega kan ya saya nahan uang apalagi kondisinya orangtua dia lagi sakit. Akhirnya, saya kasih semua. Dalam hati, kalau masih rezeki ya dia bakal balik kalau gak rezeki ya sudah mau gimana lagi. Singkat cerita dia pulang.
Pusing kan harus minta tolong ke siapa? Akhirnya, saya telpon ART saya yang sebelumnya buat back up dulu & alhamdulillahnya dia mau tapi dia juga gak bisa lama-lama. ART lama saya back up sampa 2 mingguan namun saya belum juga tuh dapat pengganti. Akhirnya, mau gak mau saya minta tolong dulu sama ibu mertua saya & juga gantian cuti sama suami. Alhamdulillah atasan saya mengerti dengan kondisi ini.
Selanjutnya, ini yang bikin saya trust issue wkwk dan juga kesel sampai geleng-geleng kepala sama kelakuan seseorang. Begini ceritanya buibu.
Saya kan coba cari-cari lagi ya lewat CICANA, dapatlah saya 1 nama, lalu saya jelaskan by WA dulu pekerjaan dan dia setuju, lalu saya lanjut interview dong. Saya ulangi lagi nih kalau kerjaannya bla bla bla bla dengan sangat detail & dia pun setuju. Bahkan disamping pas kami video call ada Ayahnya juga & ikut tanya saya asli mana.
Lalu, saya tanya dia bisa mulai kapan? Karena kebetulan dia orang Kuningan pikir saya dekat kan gak sejauh dari Jawa Tengah atau Jawa Timur. Dia bilang baru bisa dihari minggu depannya (saya harus nunggu sekitar 8 harian lagi kalau gak salah). Cuma ada kalimat yang bikin saya berpikir, begini "Ya saya baru bisa hari minggu, kalau ibu mau nunggu saya berangkat, kalau enggak ya bukan jodohnya".
Saya langsung cerita dong sama suami saya, kok kayaknya gimana ya ada muncul kalimat ini? Suami saya gak banyak komentar juga. Kita akhirnya udahlah nungguin dia aja karena baru bisa berangkat hari minggu (waktu itu yg pas senin hari libur itu loh lupa tanggal berapa). Karena dia bisa hari minggu & saya kan kalau libur pulang ke Subang, akhirnya saya memutuskan balik ke Jakarta di hari minggu dengan niatan menghargai si Mbak ini yg cuma bisa dihari minggu.
Singkat cerita, hari minggu dia datang siang sekitar jam 2an karena saya belum sampai Jakarta akhirnya dia nunggu dulu di rumah ibu mertua saya. Magrib saya sampai langsung saya jemput. First impression-nya dia memang berusaha untuk 'sok' akrab. Saya memaklumi itu mungkin itu bagian dari cara dia untuk berkenalan dengan saya dan keluarga.
Saya suruh ybs buat istirahat aja dulu biar besok mulai kerjanya. Tapi ybs ajak main adek sebentar & saya pesenin makan buat ybs. Saya bilang kalau mau makan disini ya tinggal ambil aja tapi katanya udah kenyang, saya bilang yasudah kalau laper malem ambil aja ya. Selesai tuh hari minggu.
Besoknya hari senin saya libur kan, saya keluar kamar ybs lagi dikamar katanya bingung mau ngapain (padahal sudah dijelaskan di wa job desk nya ngapain), pas malem juga udah sedikit-sedikit saya jelasin, okelah gak apa-apa mungkin karena masih baru.
Ybs memilih untuk nyetrika tuh akhirnya. Anak-anak masih belum mau sama ybs untuk mandi / makan jadi masih saya yang handle anak-anak. Ybs dari pagi ampe siang nyetrika tuh, pas pagi saya tawarin kan mau nasi uduk gak, katanya mau, saya beliin lah saya taro di dapur biar dia langsung ngambil. Dan fyi, makanan yang malem gak dia makan dong, bahkan mungkin gak disentuh sama sekali.
Menuju siang ybs masih nyetrika di kamar, padahal udah saya bilang santai aja gak selesai hari ini juga gak apa-apa. Tapi keukeuh gak apa-apa katanya, cuma anehnya nih orang kok gak makan nih. Eh tiba-tiba jam 3an apa ya lupa, dia bilang gini, "Buk, kayaknya teteh gak bisa deh, takut gak sesabar ibu nanti gak sabar sama anak-anak".
Eng ing eng, nge-hang otak saya mencernanya. Lalu, saya langsung bilang gini, "Oh gitu? Bagus teteh bilang sekarang (dalam hati kan di awal udah dikasih tahu ya pahit-pahitnya) mau pulang hari ini? Urus aja langsung sama tim CICANA ya." sumpah saya ngomong sambil bergetar karena bener-bener speechless.
Kenapa gak ditahan? Udah gak respect sih padahal berulang-ulang dipastikan & saking menghargainya ybs saya tunggu loh ybs meskipun hampir 1 minggu. Niatnya ybs mau kerja jadi mari kita kasih kesempatan gak apa-apa. Eh balasannya bener-bener bikin sakit kepala. Punten ini gak sampai 24 jam dong.
Kecewa ya? Banget! Padahal dari awal berulang kali saya ulangi job desc nya apa, requirementnya seperti apa, saya bilang teteh harus sabar tapi kalau ngadepin anak-anak karena lagi aktif-aktifnya, ybs bilang gak apa-apa buk udah biasa.
Emang sih ya kita gak punya jaminan, tapi mbok ya astagfirullah bener-bener ngelus dada. Dikasih makan pun gak ditoel sama sekali. Akhirnya dia pulang katanya ke rumah sodaranya & dia minta dipesenin grab, masih baik banget saya pesenin itu grab harusnya gak usah dipesenin ya suruh dia cari sendiri. Tau ga buibu? Entah saking buru-burunya atau gimana handuk pun pada ketinggalan. Abis itu saya langsung cek di rumah bukan suudzon tapi kan kita harus tetap waspada ya.
Tarik nafas dalam-dalam sambil istigfar biar gak marah-marah. Sampai bilang, "kok ada ya yang kayak gini?" hehe. Tapi balik lagi, emang gak pernah ada jaminan ya buibu mau kita pake jasa siapapun, mau kita pake filter di awal dengan berbagai cara, bahkan berujung katanya kalau dapat ART itu kadang rezeki rezekian.
Mungkin itu kali ya yang bisa saya share, semoga membantu buibu yang lagi cari-cari platform buat cari pekerja juga. Dan buat buibu yang lagi cari ART semoga dimudahkan mendapatkannya ya & dikasih yang baik-baik yaa. Amin :)
No comments