Jika Membenci Sapi, Jangan Turut Membenci Kera

Sumber : google.com

Suatu hari ada seorang karyawan yang dimarahi bos-nya, lalu setelah dimarahi diruangan sang bos si karyawan masuk ke ruangan kerjanya dan ketika ada orang lain yang bertanya kepada dia, dia malah marah-marah tidak jelas.

Suatu hari ada pengendara motor yang ditabrak tidak sengaja oleh sebuah mobil dari belakang, si pengendara motor marah, sayangnya si pengendara motor harus ikhlas karena mobil yang tadi menabrakanya melarikan diri, alhasil si pengendara motor malah marah-marah ke pengendara motor lainnya.

Suatu hari, seorang perempuan bertengkar dengan kekasihnya, lalu dia tidak bisa marah kepada kekasihnya karena sang kekasih harus segera pergi bekerja, alhasil si perempuan malah marah-marah ke security di depan kantornya dan juga tukang sayur yang biasa lewat depan kosanya.

'Jika membenci sapi, jangan turut membenci kera'

Kenapa?

Secara sederhana, aku akan mengatakan, 'Jika gentle marah pada sapi, marahlah pada sapi'. Simpel kan? Sayangnya kebanyak dari kita tidak melakukan itu dan malah memarahi siapa saja yang waktu itu lewat dan menjadi bulan-bulanan kekesalan kita yang notabene kita bukan marah pada mereka.

Hal ini memang lucu sekaligus buat geli. Kasian sekali si kera jadi bulan-bulanan kelakuan si sapi.

Jadi harus kayak gimana?
Secara gentle ya kalau marah sama sapi, marahlah pada sapi. Jika tidak berani memarahi sapi, jangan marah kepada yang selain sapi. Karena mereka tidak tahu menahu urusanmu pada si sapi.

Tapi kalau bisa, sudahlah jangan membenci si sapi.

Jakarta, 24 September 2017
Hayam Wuruk, Jakarta Pusat

No comments