Ngeri-ngeri sedap! Itu jawaban yang bisa gue kasih ke kalian. Why? Yang biasanya gue kerja sendiri (artinya belum punya bawahan), tiba-tiba dikasih breg langsung 17 orang untuk gue guidance. Wow! Apalagi coverage 38 area dari mulai Bandung sampai Denpasar. Subhanallah sekal!
Semua berawal ketika gue dipanggil sama Bapak Direktur dan dikasih amanah untuk jadi Head Operational ditempat gue kerja. Perasaannya ya awalnya sih biasa aja, tapi gue udah notice sama diri gue bahwa ini berat loh, dan gue harus memberikan effort lebih karena mengatur orang tidak semudah mengatur benda tak hidup, kan?
Kilas balik karir gue dari pertama kali lulus, gue emang ngejar posisi MT. Why? Gue pernah share alasan kenapa menurut gue jadi MT (Management Trainee) itu worth it banget. Karena dalam 1 tahun lo bakal dapat banyak hal dan jika lo lulus maka lo akan naik level. Kalau gue pas pertama rekrut itu jabatan udah Senior Staff (Fresh Grad padahal haha), nah pas gue lulus MT level gue naik jadi Supervisor. Artinya, gue naik dari Staff ke Supervisor itu dalam waktu 1 tahun.
Sekitar 1 tahun gue kerja sebagai Supervisor di bagian HRD, akhir 2018 gue dapat amanat untuk jadi Head Operasional. Yang bikin gue gak nyangka adalah lead time yang sangat cepat, ya mungkin balik lagi kali ya gue dikasih kesempatan belajar langsung dengan jabatan yang gue punya saat ini.
Nah, gue tentunya gak mau cerita yang manis-manis aja, karena menjadi leader itu sumpah gak mudah coy! Apalagi kalau tim kalian itu memiliki usia yang diatas kalian, tapi satu yang gue pegang gue harus menghormati mereka, ya karena pertama mereka lebih tua usianya dari gue dan juga gue memang bukan tipe-tipe diktator lah, gue mencoba untuk jadi atasan yang wise buat tim gue.
Sombong banget ya? Haha, maaf guys gue bukan mau show up dengan jabatan yang gue miliki sekarang ya. Gue pengen bagiin positif vibes buat kalian yang mungkin lagi depresi, lagi stress, lagi nothing to do mau ngapain sama hidup ini. Nah, makanya gue mau share pengalaman gue gimana rasanya jadi leader di usia 25 tahun.
Banyak banget hambatan yang gue alami ketika guide orang, yang pertama adalah watak setiap orang yang beda-beda, artinya gue harus belajar 17 watak orang. Gila gak? Ya tapi itu harus dilakukan karena masing-masing punya gaya sendiri, kalau gue menyamaratakan semua cara untuk semua orang ya gak bisa, yang ada akan ada blocking dari mereka. Gue coba deketin mereka dengan berbagai cara, yang paling gila sih gue ikutan maen game. Haha.
Oya, gue harus ngasih tahu kalian juga kalau jadi leader itu harus banyak-banyak sabar, why? Jangan baper kalau misalnya tiba-tiba disindir di status WA (ups), emang sih karena gue perempuan mungkin punya emosi yang berbeda, tapi ketika lo jadi leader kayak yaudahlah terserah dulu. Kadang apa yang menjadi asumsi mereka sebenarnya memang bukan kita, tapi ya karena asumsi tersebut mereka memiliki kesimpulan yang tidak-tidak.
Itu cuma sedikit bumbu coy! Jadi, nikmatin aja coba untuk rileks walaupun suami gue sebenarnya udah wanti-wanti karena kalau gue pusing dia juga ikut bingung. Ya belum aja dia bilang, "Mending kamu resign deh," haha.
Ketika jadi leader, gue belajar gimana cara bikin solusi yang jitu berdasarkan analisis, bukan asal jeplak dapat solusi cepet tapi gak jitu. Itu emang salah satu keahlian yang harus dimiliki oleh leader, jadi problem solver, bukan jadi leader yang bisanya cuma nyalahin doang atau nyuruh doang.
Lagian, gue berpikir juga sih apakah selama gue jadi leader gue udah memberikan kontribusi buat tim gue? Karena apa yang menjadi bagian kita tentu akan dimintain pertanggungjawabannya kelak, bener gak? Terus gue juga pernah bertanya, sebenarnya kapabilitas gue udah mumpuni belum ya? Itulah, Why gue gedek juga sama orang yang ternyata gak tahu cara berpolitik tiba-tiba nyalonin jadi anggota dewan, mbok ya belajar dulu gitu. Inget ya, gue gak larang (siapa gue? haha), tapi mbok ya sebelum terjun banyakin baca buku gitu. Jangan lo naek modal duit doang.
Balik lagi ke gue ya, gimana rasanya jadi leader di usia 25 tahun? Intinya amazing lah. Gue gak nyangka secepat ini dapat jabatan di salah satu perusahaan besar dan ini adalah bagian yang harus gue syukuri. Jadi, buat kalian tetap semangat ya guys! Kita punya kesempatan yang sama untuk jadi lebih baik setiap harinya.
Sekian dulu ya, ntar gue sambung lagi!
Semua berawal ketika gue dipanggil sama Bapak Direktur dan dikasih amanah untuk jadi Head Operational ditempat gue kerja. Perasaannya ya awalnya sih biasa aja, tapi gue udah notice sama diri gue bahwa ini berat loh, dan gue harus memberikan effort lebih karena mengatur orang tidak semudah mengatur benda tak hidup, kan?
Kilas balik karir gue dari pertama kali lulus, gue emang ngejar posisi MT. Why? Gue pernah share alasan kenapa menurut gue jadi MT (Management Trainee) itu worth it banget. Karena dalam 1 tahun lo bakal dapat banyak hal dan jika lo lulus maka lo akan naik level. Kalau gue pas pertama rekrut itu jabatan udah Senior Staff (Fresh Grad padahal haha), nah pas gue lulus MT level gue naik jadi Supervisor. Artinya, gue naik dari Staff ke Supervisor itu dalam waktu 1 tahun.
Sekitar 1 tahun gue kerja sebagai Supervisor di bagian HRD, akhir 2018 gue dapat amanat untuk jadi Head Operasional. Yang bikin gue gak nyangka adalah lead time yang sangat cepat, ya mungkin balik lagi kali ya gue dikasih kesempatan belajar langsung dengan jabatan yang gue punya saat ini.
Nah, gue tentunya gak mau cerita yang manis-manis aja, karena menjadi leader itu sumpah gak mudah coy! Apalagi kalau tim kalian itu memiliki usia yang diatas kalian, tapi satu yang gue pegang gue harus menghormati mereka, ya karena pertama mereka lebih tua usianya dari gue dan juga gue memang bukan tipe-tipe diktator lah, gue mencoba untuk jadi atasan yang wise buat tim gue.
Sombong banget ya? Haha, maaf guys gue bukan mau show up dengan jabatan yang gue miliki sekarang ya. Gue pengen bagiin positif vibes buat kalian yang mungkin lagi depresi, lagi stress, lagi nothing to do mau ngapain sama hidup ini. Nah, makanya gue mau share pengalaman gue gimana rasanya jadi leader di usia 25 tahun.
Banyak banget hambatan yang gue alami ketika guide orang, yang pertama adalah watak setiap orang yang beda-beda, artinya gue harus belajar 17 watak orang. Gila gak? Ya tapi itu harus dilakukan karena masing-masing punya gaya sendiri, kalau gue menyamaratakan semua cara untuk semua orang ya gak bisa, yang ada akan ada blocking dari mereka. Gue coba deketin mereka dengan berbagai cara, yang paling gila sih gue ikutan maen game. Haha.
Oya, gue harus ngasih tahu kalian juga kalau jadi leader itu harus banyak-banyak sabar, why? Jangan baper kalau misalnya tiba-tiba disindir di status WA (ups), emang sih karena gue perempuan mungkin punya emosi yang berbeda, tapi ketika lo jadi leader kayak yaudahlah terserah dulu. Kadang apa yang menjadi asumsi mereka sebenarnya memang bukan kita, tapi ya karena asumsi tersebut mereka memiliki kesimpulan yang tidak-tidak.
Itu cuma sedikit bumbu coy! Jadi, nikmatin aja coba untuk rileks walaupun suami gue sebenarnya udah wanti-wanti karena kalau gue pusing dia juga ikut bingung. Ya belum aja dia bilang, "Mending kamu resign deh," haha.
Ketika jadi leader, gue belajar gimana cara bikin solusi yang jitu berdasarkan analisis, bukan asal jeplak dapat solusi cepet tapi gak jitu. Itu emang salah satu keahlian yang harus dimiliki oleh leader, jadi problem solver, bukan jadi leader yang bisanya cuma nyalahin doang atau nyuruh doang.
Lagian, gue berpikir juga sih apakah selama gue jadi leader gue udah memberikan kontribusi buat tim gue? Karena apa yang menjadi bagian kita tentu akan dimintain pertanggungjawabannya kelak, bener gak? Terus gue juga pernah bertanya, sebenarnya kapabilitas gue udah mumpuni belum ya? Itulah, Why gue gedek juga sama orang yang ternyata gak tahu cara berpolitik tiba-tiba nyalonin jadi anggota dewan, mbok ya belajar dulu gitu. Inget ya, gue gak larang (siapa gue? haha), tapi mbok ya sebelum terjun banyakin baca buku gitu. Jangan lo naek modal duit doang.
Balik lagi ke gue ya, gimana rasanya jadi leader di usia 25 tahun? Intinya amazing lah. Gue gak nyangka secepat ini dapat jabatan di salah satu perusahaan besar dan ini adalah bagian yang harus gue syukuri. Jadi, buat kalian tetap semangat ya guys! Kita punya kesempatan yang sama untuk jadi lebih baik setiap harinya.
Sekian dulu ya, ntar gue sambung lagi!
No comments