Via Mardiana

...

Setiap harinya, sekitar 7-8 jam saya menghabiskan waktu di depan layar laptop. Pekerjaan saya sebagai karyawan swasta memang menuntut saya agar selalu siap ketika diminta data. Semua hasil pekerjaan saya ada dilaptop. Belum sampai disana, pekerjaan sampingan saya sebagai freelance writer membuat saya terpaksa harus kembali membuka layar laptop ketika sudah sampai rumah. Apalagi ketika pekerjaan menulis artikel sedang banyak-banyaknya, tak jarang dari jam 8 malam sampai jam 11 malam saya harus kembali membuka laptop untuk menyelesaikan pekerjaan.

Tak jarang dalam prosesnya saya melakukan istirahat sebentar jika dirasa mata saya sudah mulai pegal karena terlalu lama menatap layar laptop. Setelah itu, saya kembali menatap layar laptop dan meyelesaikan pekerjaan saya. Sesekali saya mengucek-ngucek mata dengan tujuan untuk menghindari pegal, namun tampaknya usaha saya sia-sia karena hal tersebut tidak berpengaruh juga. Mungkin memang sudah saatnya mata saya beristirahat setelah sekian lama menatap layar laptop di kantor juga.

Ketika pekerjaan selesai, saya berbaring di tempat tidur namun tidak langsung tidur. Sialnya, saya membuka layar handphone dan memainkan handphone sampai saya benar-benar mengantuk. Kebiasaan ini ternyata tidak baik untuk kesehatan mata. Sebab, ketika kita memainkan handphone saat akan tidur maka rasa kantuk akan hilang, sehingga tak jarang kita malah begadang.

Dari sana, saya mulai merasakan mata saya yang sepet. Saya mencoba untuk melepas kacamata namun, tidak ada perubahan. Begitulah setiap harinya sehingga membuat saya kesal dengan mata saya sendiri sementara pekerjaan saya tidak bisa ditunda dan menunggu untuk segera diselesaikan.

Bagi pengguna kacamata seperti saya ketika terjadi sesuatu dengan mata, biasanya langsung menyalahkan kacamata yang dipakai. Khawatir frame terlalu berat, minus yang bertambah, dan asumsi-asumsi yang lain.

Pernah suatu ketika karena mata saya selalu pegal saya memutuskan untuk mengganti frame saya dan itu merupakan keputusan yang salah, sebab ternyata setelah saya selidiki letak permasalahan bukan pada frame tapi pada mata saya sendiri, lebih tepatnya pada kebiasaan saya yang menyebabkan mata saya mengalami gejala mata kering.

Nah, teman-teman apakah kalian memiliki keluhan yang sama? Menurut info yang saya dapatkan, mata sepet, pegal, dan perih merupakan gejala mata kering. Biasanya, kita mengucek-ngucek mata untuk menghindari keluhan tersebut, namun ternyata itu bukanlah solusi yang benar untuk mengatasi gejala mata kering. Lalu, apa saja penyebab mata kering? Mari kita bahas bersama.

Penyebab Mata Kering

Di edit oleh Via Mardiana menggunakan Canva

1. Menatap Layar Handphone Terlalu Lama

Sumber gambar : Dokumentasi pribadi

Saya yakin, setiap dari kita menghabiskan 2-3 jam tiap harinya hanya untuk menatap layar handphone, baik untuk urusan pekerjaan, membuka sosial media, atau main game. Menatap layar handphone terlalu lama nyatanya bisa membuat mata sepet loh.

Biasanya kita akan mengucek-ngucek mata untuk menghindari mata sepet, nyatanya itu bukan solusi yang benar. Belum lagi tangan yang dipakai untuk mengucek mata sudah bersih dari kuman, sehingga bukanya mata sepet berkurang tetapi mata malah bertambah merah. Nah, mata sepet  ternyata merupakan salah satu dari gejala mata kering loh.

Mata sepet tentu sangat mengganggu aktivitas kita sehari-hari, apalagi jika pekerjaan kita berhubungan dengan sebuah keharusan ada di depan komputer atau laptop. Sehingga, keluhan-keluhan pada mata kita sudah seharusnya kita perhatikan. Kita tidak boleh abai terhadap kondisi kesehatan mata kita sendiri.

2. Menatap Layar Komputer atau Laptop Terlalu Lama

Sumber gambar : Dokumentasi pribadi

Sama halnya dengan handphone, sebagai karyawan juga saya memang tidak bisa lepas dari layar komputer tiap harinya. Di kantor saja, awal masuk kerja jam 8 pagi sampai jam 5 sore saya habiskan di depan layar komputer. Setiap harinya rutinitas saya di kantor seperti itu, sehingga saya sering mengalami keluhan pegal di mata saya.

Pekerjaan saya yang berhubungan dengan data mewajibkan saya agar berada di depan komputer jika suatu waktu bos meminta saya untuk mengirimkan data. Belum sampai disitu, saya juga harus melakukan monitoring tim setiap harinya yang berada di cabang yang tersebar diseluruh Indonesia.

Pekerjaan sampingan saya sebagai freelance writer juga membuat saya harus membuka layar komputer atau laptop ketika sampai di rumah. Apalagi jika permintaan penulisan artikel sedang banyak, sehingga saya harus segera menyelesaikan pekerjaan tersebut agar tidak mengecewakan pelanggan.

Tak jarang dari jam 8 malam sampai jam 11 malam saya harus membuka laptop untuk menulis artikel. Hal ini membuat mata saya cepat pegal dan lelah. Dan ternyata, mata pegal adalah salah satu dari gejala mata kering juga loh.

3. Terlalu Lama Berada Di Ruangan Ber-AC

Sumber gambar : Dokumentasi pribadi

Namanya juga di kantor, pasti dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore saya berada di ruangan ber-AC. Kebetulan di rumah saya pun, saya menggunakan AC. Alhasil, ternyata terlalu banyak berada diruangan ber-AC bisa memberikan efek buruk bagi mata saya.

Pasti bagi kalian yang memiliki kondisi yang sama dengan saya pernah merasakan mata perih. Apalagi sebelumnya kita sudah menatap layar komputer yang cukup lama. Seperti paket komplit yang harus diterima oleh mata kita dan kita sebagai pemilik mata malah abai terhadap kondisi mata kita sendiri. Padahal mata perih merupakan salah satu gejal dari mata kering yang harus diperhatikan.