Sumber : https://www.mummypages.co.uk |
Bapak itu keras! Ya, bapak keras mendidikku.
Aku pernah disiram oleh air ketika aku berbohong kepadanya.
Waktu itu aku ditanya mengapa aku tidak pergi mengaji. Jawabanku, "Pengajiannya libur,". Lalu, bapak mengecek ke tempat ngajiku dan aku ketahuan berbohong. Bapak langsung memanggilku keluar, lalu mengguyurku dengan air. Aku menangis tapi bapak tidak mengindahkan tangisanku. Itu adalah hukuman bagi tukang bohong.
Lalu bapak pergi dan menyuruh ibu untuk menyuruhku mandi. Bapak tidak minta maaf tapi setelah itu bapak mengajakku ke pasar dan aku bebas membeli apa saja. Dulu makan roti dan susu adalah makanan mewah maka aku pilih membeli roti dan susu.
Aku tidak marah ketika mengingat didikkan bapak yang keras. Justru aku sangat beruntung karena bapak mendidikku dengan benar. Bapak tidak ingin memiliki anak yang tukang bohong maka bapak berikan hukuman kepadaku ketika aku berbohong, dan bagiku itu setimpal.
Kini, usiaku 25 tahun dan terbayang-bayang bagaimana dulu bapak yang begitu keras toh pada akhirnya bapak juga yang mengantarkanku daftar ulang di Bogor, bapak pula yang mengantarkanku tes kerja, dan bapak pula yang menungguku sampai jam 4 pagi di Bandung ketika aku ingin pulang dari Jakarta.
Bagaimana jika dulu bapak tidak menghukumku ketika berbohong? Mungkin aku akan keasyikan menciptakan kebohongan-kebohongan lainnya. Beruntung, sungguh sangat beruntung bapak memberiku hukuman ketika aku melakukan kesalahan.
Bagiku mendidik itu bukan soal keras dan halus saja, tapi latar belakang dari keputusan untuk melakukan cara yang mana yang harus menjadi perhatian. Jika bapak hanya asal menghukum jelas itu adalah kesalahan, tapi bapak menghukumku ya karena aku bersalah.
Bapak menginginkanku pintar mengaji dan ketika aku berbohong karena pengajian libur tentu bapak marah. Bayangkan jika waktu itu bapak tidak menghukumku dan membiarkan aku tetap berbohong, aku tidak akan ngaji dan aku tidak bisa membaca al quran.
Aku yakin orangtua dimanapun ingin memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya. Memberikan kasih sayang yang paling maksimal dan memberikan kehidupan terbaik bagi anaknya. Ya, itu memang tugas orangtua, tapi sebagai anak kita juga harus berpikir tentang kenapa orang tua melakukan hal itu.
Kesadaran itu memang tidak muncul seketika karena dulu sebenarnya aku pun lupa karena asyik makan roti dan susu, tapi semakin dewasa aku menyadari bahwa didikkan orangtua sangatlah penting dalam kehidupan si anak.
Hingga sekarang aku tidak pernah berani berbohong. Aku takut. Ada sebuah ketakutan. Jelas tidak akan diguyur lagi oleh bapak karena aku sudah besar, tapi aku takut. Aku takut terhadap hukuman dari berbohong itu.
No comments