We Cant Control People, So Control Yourself First

https://id.pinterest.com/pin/70791025371230386/?lp=true

"Gila, tuh orang songong banget sama gue,"

"Gila, pengen gue hajar deh ngomongnya engga disaring banget!"

"Itu kan engga wajar, ah masa mesra-mesraan sama laki orang!"

"Duh, jangan jutek coba!"

"Ada gitu yah orang yang engga peduli sama yang udah nolongin?"

Gue yakin kita pernah mendengar orang yang mengatakan hal-hal diatas. Bahkan gue pun pernah dan bahkan secara tidak sadar sering berkata hal tersebut. Sebenarnya, hal tersebut adalah respon dari yang gue dapat dari mereka yang memang melakukan itu, dan jeleknya gue juga, gue sering banget berekspektasi sama orang untuk melakukan apa yang gue suka dan meninggalkan apa yang engga gue suka. 

Kadang gue akuin emang susah untuk engga berharap. Apalagi sama orang-orang yang kita anggap penting dalam hidup kita. Kita akan ekspektasi kepada mereka untuk setia sama kita, jujur sama kita, jaga kita, dan segala bentuk kebaikan lainnya. Tapi tak jarang juga kita merasakan kecewa karena ternyata mereka tidak bisa melakukan apa yang kita sukai. Misalnya, ketika lo udah deket sama seorang teman bahkan lo udah buka keburukan lo ke dia tapi dia malah sebar ke orang lain pasti lo bakal sakit hati banget karena dia udah menghancurkan kepercayaan lo padahal lo berharap banget sama dia bisa jaga apa yang lo ceritain. 

Gue emang engga terlalu setuju sama pernyataan kayak gini, 

"Jangan terlalu berharap sama orang," 

soalnya dalam suatu konteks tertentu gue bisa ngasih pertanyaan sama yang bikin pernyataan diatas seperti ini, 

"Gimana kalau berharap adalah satu-satunya cara bagi seseorang untuk bertahan hidup?" 

Nah, coba deh apakah lo akan mengatakan kepada seluruh dunia bahwa engga boleh berekspektasi kepada orang lain? Memang sih dalam prakteknya di kehidupan sehari-hari jangankan sama orang lain. Terkadang sama diri kita aja kita sering kecewa apalagi sama orang lain yang memang engga terhubung selama 24 jam untuk mengetahui kondisi mereka. 

Gue engga akan bilang untuk 'coba deh berekspektasi sama orang' atau 'jangan percaya sama orang' karena dua kalimat tersebut bisa benar dan juga bisa salah tergantung situasi dan kondisi tapi yang jelas ketika kita menaruh kepercayaan kepada orang lain berarti kita berekspektasi sama orang lain. Nah, karena kita engga bisa mengendalikan orang lain untuk memuwujudkan apa yang kita harapkan maka kita bisa mengendalikan diri kita sendiri. Janganlah terlalu berharap, maksudnya janganlah menyerahkan kepercayaan kamu seutuhnya, misalnya. 

Ketika bertemu sama orang yang jutek mungkin lo akan sebel melihat dia. Tapi lo harus ingat bahwa lo engga bisa mengendalikan agar orang tersebut untuk engga jutek depan lo. Kasarnya, siapa lo sih beraninya nyuruh dia engga jutek? Gimana kalau misalnya memang dia punya wajah kayak gitu? Nah, disinilah poinnya. Kita engga bisa mengendalikan orang lain, apalagi yang tidak memiliki ikatan khusus apapun dekat kita, tapi kita masih bisa berusaha untuk mengendalikan diri kita sendiri. Seperti, sampai tingkatan mana kita akan percaya terhadap orang lain. 


No comments