Keep Hope Alive

https://www.theodysseyonline.com/what-hope-for
Hope : a feeling of expectation and desire for a certain thing to happen.

Pernah merasa tidak tahu harus berbuat apa dan merasa malas untuk melakukan sesuatu? Lalu tercetuslah pernyataan, "Ngapain ya? Yaudahlah," . Lalu muncul stimulasi-stimulasi jahat yang merangsek kedalam pikiranmu yang mengatakan bahwa kamu tidak berguna, kamu tidak begitu penting bagi orang lain, kamu tidak memiliki hal yang bisa dibanggakan yang ujung-ujungnya membuat kamu merasa hopeless bahkan terhadap dirimu sendiri. 

Contoh simpel yang pernah saya alami adalah ketika hari jumat dan saya worry di hari sabtu dan minggu saya akan melakukan apa ya, kebetulan minggu itu saya tidak pulang ke rumah. Artinya, saya akan menghabiskan waktu sabtu dan minggu sendirian di kosan tanpa keluar kamar. Saat itu saya merasa ah apa pulang lagi yah. Belum juga selesai hari jumat saya sudah merasa khawatir terhadap hari sabtu dan minggu. 

Berbeda ceritanya jika saya ada rencana di hari sabtu atau minggu. Misalnya saya akan melakukan piknik atau sekadar ngopi santai bersama kekasih saya. Saya merasa ingin sekali hari jumat segera berakhir karena tidak sabar menunggu hari sabtu. Tentu ada perbedaan bukan? 

Contoh yang lebih besar adalah ketika saya memiliki harapan terhadap novel yang sedang saya tulis dengan segenap jiwa. Saya berharap orang-orang yang membacanya tergugah hatinya dan melakukan suatu kebaikan gara-gara membaca novel saya, maka saya pun dengan semangat terus menggarap novel terebut sampai selesai. 

Ternyata, hidup tanpa harapan adalah luka. Kenapa? Karena kita akan terus menerus khawatir tanpa melakukan hal yang sebenarnya bisa kita lakukan untuk meningkatkan kualitas kehidupan kita. Saya pun tidak dapat membayangkan berada kembali di posisi tersebut karena rasanya sangat menyakitkan. Kita akan merasa lelah tapi tidak melakukan apa-apa, dan itu lah sebenar-benarnya apa yang dikatakan "wasting time". 

Jadi, setelah membaca tulisan ini marilah segera bangkit dari tempat tidur. Ambil secarik kertas dan buatlah harapan-harapan yang membuat kamu menjadi pribadi yang lebih bersemangat. Tulislah satu persatu dan resapi dalam hati. Misalnya, ingin naik jabatan, ingin menikah, ingin memiliki suami yang setia, ingin memiliki anak kembar, ingin jadi pengusaha sukses, dan lain-lain. 

Teman-teman, sangat sulit memang untuk memulai. Bahkan setelah memulai pun kadang semangat naik turun, itupun yang saya alami. Tidak jarang saya kembali merenung melihat kembali harapan-harapan saya lalu berkata apakah worth it untuk tetap diperjuangkan? Tapi setelah itu saya menstimulasi diri saya untuk terus memperjuangkannya sebagai konsekuensi dari yang telah saya lakukan. 

Hidup tanpa harapan adalah luka, jangan biarkan hidupmu terluka terus-menerus. 

Jakarta, 18 November 2017








No comments