Sumber gambar : https://www.zedge.net/wallpaper/9628293/ |
It is not how much we have, but how much we enjoy, that makes happiness - Charles Spurgeon-
Pernah mendengar quotes diatas? Jika kamu belum pernah mendengar atau belum pernah membaca maka diblog ini kamu bisa baca quotes tersebut. Bagi saya, quotes tersebut tidak menggunakan kalimat dengan "kasta" yang tinggi, tapi menggunakan kalimat sederhana yang maknanya bagi saya sangat dalam.
Beberapa teman saya sempat curhat mengenai apa yang dirasakannya, setia hari dia pergi bekerja, pulang sampai malam dan dia merasakan tidak mendapatkan apa-apa selain rasa lelah. Dia tidak menikmati apa yang sedang dijalaninya, bahkan pekerjaan yang ia jalani hanyalah beban bagi dirinya. Dia tidak memiliki waktu untuk liburan dengan berbagai alasan yang ada.
Saya pribadi sering juga lupa cara menikmati hidup karena terfokus pada kekecewaan-kecewaan yang saya alami. Akhirnya, saya harus kembali menemukan jalan untuk tetap berada dikoridor kehidupanku yang sudah direncanakan. Saya merasa malas semalas-malasnya dan melakukan apapun dalam pikiran saya tidak ada yang berguna.
Dua hal yang sebenarnya bermuara pada satu kata yakni, "bahagia". Banyak orang mencari kebahagiaan mereka dalam sebuah usaha ekstrim. Melakukan petualangan ke pedalaman hutan, melakukan pendakian ke gunung tertinggi, atau melakukan penyelaman di spot diving paling berbahaya di dunia. Orang lain beranggapan mereka gila, tapi mereka menikmati itu dan yang lebih penting mereka merasakan bahagia.
Sekarang, saya merefleksikan ke dalam kehidupan saya. Saat ini saya sedang bekerja di dalam sebuah ruangan yang tidak terlalu besar. Mata saya terfokus pada layar laptop. Dari dalam ruangan saya dapat melihat dengan jelas orang-orang yang berjualan di bawah. Mereka mencoba peruntungan untuk mendapatkan rezeki, sama sepertiku yang mencoba mencari peruntungan dengan bekerja di sebuah perusahaan.
Saya berpikir ingin melakukan sebuah perjalanan seperti yang pernah saya lakukan ketika kuliah tanpa beban. Ketika banyak orang memiliki alasan untuk tidak pergi, saya pun memiliki banyak alasan untuk tetap pergi. Saya menikmati itu dan saya mengklaim itulah salah satu saat yang bahagia dalam hidup saya. Apakah saya enjoy ketika itu? Tentu saja, saya menikmatinya dan tentunya saya bahagia.
Hari ini, saya membanding-bandingkan kehidupan saya yang dulu dengan sekarang. Rasanya jauh berbeda. Tapi, saya tidak berhak untuk mengecam mana yang lebih membahagiakan sebab sebuah momen memiliki masa sendiri-sendiri. Masa lalu saya tidak pernah menyakiti masa depan saya. Justru ia membantu saya menjadi manusia pada hari ini.
Saya hanya ingin belajar kembali untuk enjoy dengan hidup saya hari ini. Karena pada akhirnya, selama kita tidak enjoy maka kita sulit untuk bahagia. Kita hanya akan terfokus pada kesulitan-kesulitan tanpa menikmati kehidupan ini.
Teman-teman, saya pun sedang belajar untuk kembali enjoy menikmati hidup. Sebab, saya berpikir akan sangat wasting time banget hidup saya jika saya tidak menikmatinya. Toh saya pun merasa lelah juga, tapi setidaknya saya tidak hanya menikmati lelah, tapi sayapun menikmati buah dari lelah itu sendiri.
Saya memiliki beberapa rencana kedepannya untuk membuat diri saya lebih hidup. Saya memiliki banyak harapan untuk saya wujudkan. Saya memiliki banyak mimpi yang selalu menggiring saya agar menjadi manusia yang terus bersemangat menikmati hidup. Jika kamu memiliki keinginan yang sama maka kita harus saling mendoakan.
Jakarta, 23 November 2017
No comments