Nostalgia Is A Powerful Drugs, but Drugs Never Make us Happy Forever

Sumber gambar : https://hbr.org/2016/11/feelings-of-nostalgia-can-make-us-more-patient
Pernah ngebayangin suatu masa dimana kamu merasa masa tersebut adalah masa yang paling bahagia yang pernah kamu alami? Seperti, masa SMA dimana lagi mabuk-mabuknya sama cinta monyet, atau ketika kuliah masa dimana mengalami kebebasan karena untuk pertama kalinya ngekos tanpa ada jam malam? Juga, momen dimana kamu merasakan jatuh cinta tapi tidak terlalu serius dan lebih cenderung main-main? 

Hari ini, ketika kamu memikul beban yang sedikit berat lalu kamu bersikukuh ingin bernostalgia kembali ke masa-masa yang kamu anggap bahagia itu? Sebentar, coba kamu pahami dulu apa yang sebenarnya kamu inginkan? Dengan kembali ke masa itu bukan berarti kamu akan terbebas dari segala macam kesulitan dan akan terus berbahagia, justru satu indikator ketika kamu ingin kembali ke masa itu artinya kamu tidak naik kelas. 

Apa sih maksud dari tidak naik kelas itu? Rentang waktu dari masa-masa yang kamu anggap paling membahagiakan ke hari ini bukanlah waktu yang sebentar. Di periode tersebut kamu sudah melakukan banyak hal. Menghadapi tantangan, melawan ketakutan, mencoba hal-hal baru, menciptakan cara-cara baru, kesulitan tak berkesudahan. Dengan sudah banyaknya hal yang kamu lakukan dan kamu melewati itu semua artinya kamu sudah naik kelas. 

Saya tidak mengatakan mengenang masa lalu sebagai bentuk kesalahan karena hal tersebut sangat wajar. Hanya saja, jika masa lalu yang kamu kenang hanya memberi luka bagi masa depan buat apa? Lebih baik kamu kembali bergegas siap menantang masa depan dengan lebih baik. Bernostalgia dengan masa lalu yang indah jelas boleh. Hanya saja, kamu perlu ingat bahwa kamu sudah berada sejauh ini, berharap untuk kembali ke masa-masa yang kamu anggap bahagia juga tidak selalu benar. 

Nostalgia itu seperti minuman keras, dia bisa menyenangkan, tapi percayalah dia tidak menyenangkan kamu selamanya. Kamu harus terus berlari, mengejar apa yang ingin kamu wujudkan. Menciptakan kebahagian-kebahagiaan dengan cara kamu sendiri. Menciptakan diks-diksi agar kehidupanmu menjadi sebuah puisi yang indah. 

Nostalgia tidak pernah salah, hanya saja hidup akan terus berjalan. Berandai-andai kembali ke masa dimana kamu anggap bahagia dan berkata, "Ah menyesal tidak melakukan bla bla bla" bukan merupakan solusi masa depan yang lebih baik. Bangunlah dan bangun masa depan mulai dari sekarang. 

Notes : I am so sorry about my english :)

No comments