Jenuh itu Biasa, Terima Aja Dulu

Sumber : google.com

Tulisan ini aku tulis pas udah lagi bener, semoga aja emang terus bener engga konslet-konslet lagi. Kali ini aku pengen bahas tentang satu kata, 'JENUH' cuman aku garis bawahi dulu yah, ini jenuh dalam konteks kerjaan, mungkin akan berbeda pembahasannya jika bicara soal jenuh yang lain.

Here the story, guys :)

Beberapa temanku selalu cerita tentang kenejuhan mereka ketika bekerja, kerjaan yang numpuk engga berhenti-berhenti, tekanan dari bos yang kadang engga mau terima kesulitannya pokoknya tahu beresnya aja, rutinitas tiap pagi pergi harus balik jam 10 malam karena lembur, dan kejenuhan-kejenuhan lainnya.

Aku pun sama mengalami kejenuhan secara periodik, ini sangat parah sih kalau menurutku karena dalam sebulan aku pasti mengalami kejenuhan ini.

Aku suka sama pekerjaan saat ini?
Jawabanku : suka banget.

Apakah ada pressure yang tinggi dalam kerjaanku saat ini?
Jawabanku : biasa aja. semuanya bisa ku handle dengan baik.

Ini bukan sombong yah, tapi memang begitulah keadaannya.

Aku butuh tantangan lagi?
Jawabanku : boleh dan emang mau banget sih.

Kenapa sih?
Jawabannya : biar aku terus belajar, engga stagnan di zona nyaman. karena bagi orang sepertiku kelamaan ada di zona nyaman bener-bener nguras tenaga yang engga jelas, aku pengen hal yang lebih 'asyik'.

Sekali lagi Tuhan, ini sama sekali bukan menantang. Tapi aku ingin belajar hal baru, belajar banyak hal, dan benar-benar bergerak dari zona nyaman yang selama ini memberi benteng terhadapku.

Sayangnya, saat ini aku tidak bisa melakukan apa-apa. Maksudku, ya kerjaannya memang seperti ini. Jadi apa yang aku lakukan?

Setelah berpikir berhari-hari, akhirnya aku memutuskan untuk terima aja dulu. Jalani aja dulu, sambil beberapa kali mengisi kejenuhanku dengan menulis diblog atau menyelesaikan novel.

Jadi kalau jenuh apa yang aku lakukan?
Jawabanku : terima aja dulu, terus minum kopi dan mulai buat nulis.

Kalau jenuh melanda, kamu cukup terima aja dulu keadaannya. Serius ini, kecuali kamu memiliki power untuk merubah itu semua.

Jenuh wajar gak sih?
Wajar banget, kita kan manusia. Kalau lama-lama melakukan hal yang sama pasti datang tuh si jenuh, cuma kan kadang kalau dipikir-pikir tugas kita itu menjalani. Iya engga?

Aku nulis ini juga karena beberapa hari ini benar-benar jenuh dan nothing to do. Ya wajarlah karena memang aku ingin sekali sesuatu yang menantang dalam kerjaan.

Gitu aja sih.

Hayam Wuruk, Jakarta Pusat
24 September 2017

Salam,

Via

No comments