Belajar Menikmati Proses

Sumber gambar : google.com

Pernah merasa jenuh ketika bekerja?

Pernah merasa lelah ketika bekerja?

Pernah tiba-tiba pengen jalan-jalan aja engga mau kerja dulu?

Aku pernah kok, dan bagiku itu semua wajar dirasakan oleh kita sebagai manusia. Sayangnya, yang menjadi buruk adalah ketika kita sedang jenuh, lelah, dan merasa ingin pergi kita malah jadi galau, termasuk aku.

Belajar menikmati proses ternyata gampang-gampang susah. Pertama, aku punya sifat yang engga sabaran, pengen cepet selesai, pengen engga ada beban, itu sih engga salah hanya saja pada akhirnya aku akan mengerti ternyata terburu-buru jika tidak begitu baik. Sudah tahu berjuang itu capek, kenapa tidak coba untuk dinikmati saja?

Nah, itulah mengapa aku menuliskan untuk menulis malam ini tentang belajar menikmati proses. Sekali lagi, ini bukanlah blog motivasi, karena pasti ada postingan aku yang lagi galau, atau lagi bingung. Hanya saja, aku pun pernah mengalami bagaimana susahnya menikmati proses yang sedang dijalani ini.

Deadline kerja yang menumpuk kadang membuat aku stress engga jelas. Pengen cepet-cepet nyelesain tapi ternyata kok malah semerawut sendiri dalam pikiran, udah stress duluan padahal belum ngerjain apa-apa, cuma mikir doang tanpa melakukan sesuatu. Nah, dengan kata lain bisa saja saat itu aku udah jiper duluan sama kerjaan tanpa mau sedikit belajar untuk membagi-bagi waktu untuk menyelesaikan setiap pekerjaan.

Hal yang aku lakukan ketika nge-stuck seperti itu adalah melist apa saja yang harus dilakukan, biasanya aku akan merunut satu-persatu tugas atau pekerjaan yang belum selesai. Lalu, aku akan mulai mengerjakan dari yang paling sulit atau yang paling ribet, kenapa? Ketika pagi hari, energi kita masih banyak sehingga kalau dibawa berpikir agak keras pasti masih on fire. Nah, ketika tugas pertama sudah selesai maka aku akan mencoret list yang tadi dan bergerak untuk menyelesaikan tugas yang lain.

Lama kelamaan, cara ini memang ampuh biar aku engga stress karena kerjaan numpuk. Rasa enjoy ini ngebuat aku lebih menikmati proses ngerjain kerjaan tersebut, aku pun  tidak merasa terbebani (meskipun sebenarnya ada beban) tapi setidaknya stimulus yang diberikan oleh diri kita terhadap diri kita sendiri sudah lebih baik daripada sekadar ngeluh engga jelas lalu galau di sosial media.

Udah saatnya bikin metode yang efektif dalam bekerja. Memang, engga semua pekerjaan itu gampang, pasti ada kok masa sulit-sulitnya. Hanya saja ketika kesulitan itu datang, aku mungkin bisa lebih prepare untuk tidak stress, atau paling aku telpon Azzam buat dengerin ceritaku yang panjang sekali.

Teman-teman, mengerjakan sesuatu itu pasti capek, kalau engga menikmati capeknya bakal sia-sia. Jadi yuk belahar menikmati proses, apakah itu proses mengerjakan pekerjaan dikantor, proses menabung untuk biaya nikah, proses menabung untuk nyicil rumah, bahkan proses sabar menunggu bonus tahunan.

Jangan menyerah, setiap orang yang sukses hari ini adalah orang-orang yang menikmati proses perjuangan itu. 

Jakarta, 17 September 2017

No comments